Senin 13 May 2013 20:12 WIB

Politik Dinasti Bayangi Pemilu Filipina

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
Benigno Aquino III
Foto: raissarobles.com
Benigno Aquino III

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Meski dibayangi pembunuhan terhadap aparat polisi, Filipina tetap menyelenggarakan pemilu, Senin (13/5). Pemilu yang diselenggarakan sejak pukul 07.00 hingga 19.00 waktu setempat ini merupakan bagian dari agenda reformasi yang dijadwalkan Presiden Benigno Aquino.

Lebih dari 52 juta warga Filipina telah terdaftar sebagai pemegang hak suara untuk memilih 18 ribu pejabat, 300 anggota DPR,  senat dan pemimpin dari wilayah otonomi muslim di Filipina Selatan. Meski sempat dibayangi penembakan  terhadap tujuh orang, namun berdasarkan pantauan Associated Press, pemilu berlangsung tertib di bawah pengawalan polisi dan militer.

Meski begitu, pemilu Filipina dibayangi politik dinasti. Soalnya, beberapa nama beken di dunia perpolitikan, seperti Imelda Marcos dan putra-putrinya ikut serta mendaftarkan diri sebagai anggota kongres. Tak hanya itu, mantan Presiden Joseph Estrada dan Gloria Arroyo juga ikut serta.

Meski berlangsung aman, namun ada kekhawatiran sekitar 80 ribu mesin penghitungan otomatis mengalami kerusakan atau bahkan tak bisa menyala karena pemadaman listrik. Oleh karena itu Pemerintah telah mengirim seribu generator portable ke daerah yang membutuhkan.

Pengawas pemilu, Dewan Paroki Pastoral untuk Pemilu yang bertanggung Jawab, menyatakan telah menerima beberapa laporan, termasuk di pusat kota Manila. Namun pemasok mesin sudah menyiapkan pengganti.Juru Bicara Kepresidenan, Abigail Valte menyatakan, dikutip dari Channel News Asia, Presiden meminta para pemegang hak suara menaruh kepercayaan mereka, khususnya dalam membantu Presiden melaksanakan agenda reformasi.

Sejak pemimpin Filipina di tahun 2010, Benigno berjanji untuk melakukan reformasi termasuk pemberantasan korupsi yang memiskinkan 100 juta rakyat Filipina. Upaya memberantas korupsi pun tak main-main, karena menyeret nama-nama pejabat bahkan mantan Presiden Filipina Gloria Arroyo. Satu hal yang luar biasa adalah Beniqno berhasil membuat kesepakatan dengan milisi dan pejuang muslim di Filipina Selatan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement