REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Untuk kali kedua, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali mendapat surat beracun. Untungnya surat tersebut tak sampai ke tangan Obama karena sebelumnya melewati fasilitas penyaringan surat Gedung Putih.
Biro Investigasi Federal (FBI) seperti dikutip dari ABCNews melaporkan telah menemukan empat surat seperti yang dikirimkan kepada Obama. Surat yang pengirimnya berasal dari Spokane, Washington juga dikirimkan kepada hakim federal di Spokane, kantor pos kota Spokane dan Surat lainnya ke Fairchild Air Force Base.
Ketika FBI sedang menganalisis surat tersebut dan berusaha mencari surat lain yang kemungkian dikirimkan ke markas CIA di McLean, Virginia. Sebelumnya, 22 Maret lalu, seorang pria berusia 37 tahun ditangkap karena mengirimkan surat beracun dan ancaman kepada Hakim distrik Fred Van Sickle.
Pekan lalu, Matthew Ryan Buquet, seorang petugas kebersihan juga ditahan tanpa jaminan karena mengirimkan surat bernada ancaman. Namun, pria yang juga pelaku penyerangan seksual ini mengaku tak bersalah.
Menurut pernyataan tertulis FBI di Seattle, surat kepada hakim Spokane dan surat kepada kantor pos berhasil diketahui 14 Mei lalu. Sedangkan surat kepada Obama dan ke markas angkatan udara Fairchild diketahui tanggal 22 Mei lalu.
Berdasarkan investigasi diketahui amplop tersebut bertanda cap pos tanggal 13 Mei dari Spokane. Tiga surat yang berisi tulisan tangan bertinta merah itu diketahui mengandung zat Risin.
''Kami akan terus memonitor pengiriman surat dan berusaha mencegah resiko yang terjadi,'' begitu pernyataan tertulis FBI.
Zat risin diketahui adalah sebuah racun yang berasal dari biji Jarak. Jika tersentuh bisa menyebabkan kesulitan bernapas, muntah dan kemerahan pada kulit. Namun, semua reaksi tersebut tergantung kontak korban dengan racun itu.
Juru Bicara FBI, Ayn Dietrich mengatakan saat ini FBI belum mengetahui apakah surat tersebut sudah memakan korban. Saat ini pengadilan tak memberikan komentar apapun begitu juga dengan jaksa federal. Pihak berwenang juga saat ini masih menyelidiki beberapa surat mencurigakan yang ditujukan kepada Obama.