REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Forum for East Asia and Latin America (FEALAC) Vision Group (FVG) merekomendasikan peningkatan hubungan antara Asia Timur dan Amerika Latin. Dirjen Triansyah Djani menyebutkan, FVG dapat menghasilkan rekomendasi praktis terkait upaya untuk memperkuat kerja sama di antara kedua kawasan, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
‘"Laporan FVG merekomendasikan langkah-langkah praktis agar hubungan kedua kawasan dapat semakin kuat,’’ kata Dr Carlos Aquino, akademisi dari Peru yang menjadi Ketua FVG, seperti dalam berita tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI.
Pertemuan ke-4 Forum for East Asia and Latin America (FEALAC) Vision Group (FVG) telah diselenggarakan di Bali, pada 4-5 Juni 2013. Sementara itu meskipun pasar Amerika Latin mencapai lebih dari 500 juta jiwa, ekspor Indonesia ke kawasan itu pada 2011 hanya mencapai 8,3 milyar dolar AS, dibanding ekspor Indonesia ke Jepang yang mencapai lebih dari 45 milyar dolar AS pada 2010.
"Potensi bagi peningkatan hubungan dan kerja sama sangat besar, tapi sampai sekarang kita belum memanfaatkan setiap peluang secara maksimal,’’ kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Dubes Dian Triansyah Djani.
FEALAC beranggotakan 16 negara Asia Timur yang terdiri dari Australia, Brunei, Kambodja, China, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Vietnam dan Mongolia) dan 20 negara Amerika Latin yaitu Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Kolombia, Kosa Rika, Kuba, Dominika, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay dan Venezuela.