Jumat 14 Jun 2013 12:27 WIB

Galang Dukungan, Pemimpin Myanmar ke Inggris-Prancis

Presiden Thein Sein
Foto: AP
Presiden Thein Sein

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Presiden Myanmar Thein Sein akan mengunjungi Inggris dan Prancis bulan depan, kata seorang pejabat Jumat (14/6), saat masyarakat internasional terus merangkul reformasi demokrasi di negaranya.

"Presiden kami Thein Sein akan mengunjungi sekitar tiga atau empat negara pada pertengahan Juli. Ia akan mengunjungi Inggris dan Paris, Perancis, pasti," kata seorang pejabat pemerintah Myanmar kepada AFP, dengan menambahkan informasi rinci siapa yang akan menemani belum bisa diumumkan.

Pemimpin Myanmar mengunjungi beberapa negara Eropa pada Maret - meskipun termasuk Inggris atau Prancis - untuk menggalang dukungan bagi reformasi yang ia telah awasi sejak mengambil alih jabatan presiden tahun 2011. Perubahan-perubahan termasuk membebaskan beberapa tahanan politik dan menyelenggarakan pemilu-sela yang memungkinkan pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi terpilih duduk di parlemen.

Uni Eropa pada Rabu menerima kembali Myanmar ke preferensi skema perdagangannya dan mengatakan pihaknya ingin mendukung reformasi di negara miskin itu melalui pembangunan ekonomi. Keanggotaan Myanmar dalam skema tersebut ditarik pada tahun 1997 karena kekhawatiran atas penggunaan kerja paksa di bawah kekuasaan junta militer, tetapi kemudian dipulihkan dalam menanggapi satu laporan Organisasi Buruh Internasional bahwa praktek perburuhan di Myanmar telah membaik.

Uni Eropa telah membuang sebagian besar sanksi terhadap negara itu, meskipun suatu embargo senjata masih tetap diberlakukan. Washington juga telah mencabut sebagian embargo dan perusahaan-perusahaan asing sekarang bersemangat untuk memasuki negara kaya sumber daya itu, dengan pasar sekitar 60 juta konsumen potensial. Sebelumnya, Thein Sein juga bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement