REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Pernah membaca atau mendengar buku 1984, karya George Orwell? Nah, penjualan buku ini belakangan ini meledak seiring skandal pemantauan yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat. Novel klasik yang menceritakan sebuah negara di masa depan dengan situasi buruk ini mengalami lonjakan penjualan menyusul terkuaknya skandal pemantauan pemerintah AS yang mengawasi panggilan telepon dan penggunaan Internet untuk mencari teroris.
Beberapa edisi buku tersebut, mengenai pemerintahan totaliter yang memantau warganya sampai ke ranah pribadi, ada di antara 200 buku terlaris di Amazon.com. Buku "1984" pertama kali diterbitkan pada 1949 dan telah menjadi bacaan wajib di banyak sekolah menengah atas dan universitas sejak saat itu.
Buku itu juga menjadi tema iklan televisi terkenal dari perusahaan Apple yang memperkenalkan komputer Macintosh pertamanya pada 1984. Pemerintahan versi Orwell disebut "Big Brother" dengan slogan "Big Brother is watching you (pemerintah mengawasi Anda)".
Selain "1984", buku "Brave New World" karya penulis Aldous Huxley adalah novel futuristik lain, mengenai penindasan individu oleh pemerintah yang hadir di mana-mana, juga menghadapi peningkatan penjualan di toko-toko buku di Internet dan diberitakan habis persediaannya.
Buku "1984" juga disebut oleh Presiden Obama ketika ia membela program pemantauan Badan Keamanan Nasional (NSA). "Anda boleh mengeluh mengenai Big Brother dan bagaimana potensi program ini untuk membuat kekacauan, namun jika Anda benar-benar melihat dalam detil-detilnya, saya kira kita masih seimbang," ujar Obama.