REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Operator pembangkit nuklir Fukushima, Jepang, mengakui bahwa mereka menemukan kandungan tinggi isotop beracun, Strontium-90, dalam air tanah di seputar pembangkit.
Pejabat dari Tokyo Electric Power, Tepco -operator pembangkit itu- mengatakan Rabu (19/06) bahwa dari hasil uji coba menunjukkan kandungan Strontium-90, dalam air tanah meningkat 100 kali lebih besar sejak akhir tahun lalu. Wartawan BBC di Tokyo, Rupert Wingfield Hayes mengatakan kebocoran air yang terkontaminasi dari mesin pendingin reaktor yang rusak itu merembes ke tanah.
Tepco sebelumnya selalu menyanggah bahwa air yang terkontaminasi meresap ke tanah. Pengumuman itu akan menghambat rencana Tepco untuk memompa air tanah di seputar pembangkit ke laut.
Strontium-90 dihasilkan akibat pecahan uranium dan plutonium dalam reaktor nuklir. Kandungan ini sangat mudah terserap tubuh manusia dan diperkirakan merupakan penyebab kanker tulang. Kandungan strontium di Fukushima lebih dari 30 batas legal. Tepco mengatakan kemungkinan bahan radioaktif itu meresap ke tanah akibat kebocoran reaktor. Pembangkit nuklir Fukushima ini mengalami sejumlah masalah, termasuk kebocoran dan dua kali mati listrik.