REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Saling serang antara kelompok bersenjata dan tentara pemerintah kembali mewarnai peta keamanan di Ibu Kota Afganistan, Kabul. Kelompok gerilyawan Taliban menyasar lingkungan di sekitar istana negara dengan menggunakan bom tangan dan senjata laras panjang.
Sedikitnya tujuh orang tewas. Lima diantaranya dikabarkan adalah anggota komplotan garis keras yang menyamar sebagai tentara. Sementara selebihnya adalah pasukan keamanan istana.
Serangan ini adalah terparah lantaran terjadi di lingkungan yang tidak jauh dari pusat pemerintahan.Tidak jelas serangan itu ditujukan kepada siapa. Taliban mendesakkan serangan ke kantor perwakilan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA).
Badan spionase AS itu berkantor di Hotel Ariana - tidak jauh dari tempat Presiden Hamid Karzai menuntaskan pekerjaannya sebagai presiden.Kepala Kepolisian di Kabul, Jenderal Ayaoub Salangi mendatangi lokasi kejadian pascabaku tembak.
Dalam keterangan persnya serangan terjadi saat Selasa (25/6) pagi. Sekira pukul 06:30 seorang bersenjata senapan otomatis memberondongkan peluru ke arah perkantoran.Serangan terjadi ketika anank-anak sekolah mulai berjalan iring-iringan menuju kelas belajar. Tidak lama serangan itu digubris oleh pasukan istana dan kepolisian yang berjaga.
Sejumlah pasukan militer AS juga ikut membantu. ''Presiden baik-baik saja. Tidak dalam kondisi mengkhawatirkan,'' kata Salangi, Selasa (25/6).
Perang di Distrik Shash Darak itu berlangsung selama hampir dua jam lebih. Atas insiden tersebut Karzai juga membatalkan konfrensi pers yang sudah direncanakan di gerbang timur istana negara. Karzai rencananya akan memberi keterangan soal rencana perdamaian dengan kelompok Islam militan di negeri tersebut.
Sementara itu BBC News menayangkan pernyataan resmi dari Taliban. Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan kelompok bertanggung jawab atas serangan di dekat istana negara tersebut. ''Kami menyerang istana presiden, kementerian pertahanan dan Ariana Hotel (CIA),'' kata dia, Selasa (25/6).
Mujahid tidak menerangkan motif penyerangan kali ini. Namun serangan ini diprediksi akan membendung seruan damai Karzai kepada kelompok tersebut. Karzai menjadi mediator utama antara pasukan internasional dan kelompok Taliban.
Seruan Karzai adalah untuk menghentikan pertikaian rumit antara Taliban dan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang sudah berlangsung lebih dari satu dasawarsa. Utusan AS James Dobbins sudah dijadwalkan tiba di Kabul untuk rencana damai tersebut.