Sabtu 29 Jun 2013 06:33 WIB

Mesir Memanas, Pendukung dan Pengecam Mursi Berhadapan

Muhammad Mursi
Foto: Reuters
Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Ribuan pendukung Mursi berkumpul di depan sebuah masjid di distrik Kota Nasr di pinggiran Kairo sewaktu sholat Jumat. Banyak yang membawa spanduk yang menyatakan dukungan bagi presiden dan massa itu kemudian meneriakkan "pemerintahan Islam, pemerintahan Islam."

Pada saat yang sama, pengunjuk rasa anti-Mursi meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan presiden untuk mengundurkan diri, berpawai dari setidaknya tiga distrik Kairo menuju Lapangan Tahrir, ikon kota itu.

Di Iskandariyah, kota terbesar kedua di Mesir, ribuan penentang presiden berkumpul di sebuah distrik pinggir laut, meneriakkan slogan-slogan yang menghendaki jatuhnya pemerintah. Para pengunjuk rasa juga menuntut agar kelompok Ikhwanul Muslimin berhenti ikut campur dalam politik. Kantor berita Reuters, seperti dilansir VOA, melaporkan sedikitnya 36 orang terluka dalam bentrokan di Alexandria.

Bentrokan antara pendukung dan penentang MUrsi di provinsi Fayyoum, Sharqiya dan Dhekeliya menewaskan sedikitnya tiga orang dan mencederai 300 orang dalam 48 jam terakhir. Setidaknya satu kantor politik Ikhwanul Muslimin diserang dan dibakar, di dekat Kairo.

Sebuah gerakan oposisi baru yang menamakan dirinya "tamarud" atau "pemberontakan" mengklaim telah mengumpulkan 15 juta tanda tangan yang meminta presiden untuk mundur. Ada kekhawatiran bahwa para anggota tamarud muda akan bentrok dengan para pendukung presiden yang mengatakan bahwa dia terpilih secara "demokratis" dan harus tetap menjabat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement