REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Kondisi keamanan di ibu kota Mesir, Kairo, kondusif hingga Ahad (30/6) malam (Senin dini hari WIB), hari pertama demo besar pendukung pemerintah dan oposisi anti-Presiden Mohamed Mursi kendati banyak kalangan termasuk media massa setempat mengkhawatirkan.
Oposisi memusatkan demo besar di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo, dan pendukung Moursi berkonsentrasi di Bundaran Masjid Rabiah Adawiyah, Kairo Timur. Helikopter terlihat mondar-mandir di atas udara di Bundaran Tahrir dan Rabiah Adawiyah untuk memantau keamanan meskipun pasukan keamanan tidak tampak di sekitar kedua pusat demo tersebut. Kedua kubu berseberangan tersebut masing-masing mengamankan sendiri posisi demo mereka.
Setiap orang yang masuk ke Bundaran Tahrir diperiksa ketat oleh para pemuda peserta demo, begitu pula tampak di Bundaran Rabiah Adawiyah. Selain di Bundaran Tahrir dan Rabiah Adawiyah, demo juga digelar di depan Istana Presiden dan Kementerian Pertahanan. Belum jelas kapan demo itu berakhir, namun kedua pihak tetap bertahan di tempat demo.
Oposisi di Bundaran Tahrir mendesak segera diadakan pemilu dini presiden dan pemilu legislatif, sebaliknya pendukung Mursi di Bundaran Rabiah menolak keras tuntutan tersebut. "Pemilu anggota legislatif memang sepatutnya segera digelar, namun pemilu presiden tidak masuk akal," kata Saad Katatni, Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi.