Ahad 07 Jul 2013 12:16 WIB

Pasca-Kecelakaan Pesawat, Obama Perintahkan Bawahannya Kontak Intensif

Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan timnya untuk tetap "melakukan kontak terus-menerus" dengan mitra lokal, negara bagian dan federal sebagai reaksi atas kecelakaan pesawat di San Francisco, Kalifornia, kata Gedung Putih, Sabtu (6/7).

Presiden AS itu mengetahui mengenai kecelakaan tersebut segera setelah pesawat penumpang Boeing 777 Asiana Airlines yang membawa 291 penumpang mengalami kecelakaan saat mendarat pada Sabtu pagi di Bandar Udara Internasional San Francisco. Obama akan "terus memperoleh keterangan terbaru" sementara informasi lebih lanjut tersedia, kata Gedung Putih di dalam satu pernyataan.

"Presiden menyampaikan terima kasihnya kepada orang yang pertama menanggapi (kecelakaan tersebut) dan menginstruksikan timnya agar tetap melakukan kontak konstan dengan mitra lokal, negara bagian dan federal saat mereka menyelidiki dan bereaksi atas peristiwa ini," kata Gedung Putih sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Dua orang telah dikonfirmasi tewas dalam kecelakaan itu dan nasib sebanyak 60 orang lagi belum diketahui, kata Kepala Pemadam San Francisco Joanne Hayes-White dalam satu taklimat.

Ia juga mengatakan 82 orang yang cedera telah dibawa ke beberapa rumah sakit lokal. Seorang agen FBI mengatakan dalam taklimat yang yang sama tak ada petunjuk aksi teror terlibat dalam kecelakaan pesawat di San Francisco.

"Harapan dan doa Obama bersama keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dan mereka yang jadi korban kecelakaan tersebut," kata Gedung Putih.

Sebanyak 141 warga negara Cina termasuk di antara 291 penumpang di pesawat Asiana Airlines yang mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandar Udara San Francisco pada Sabtu, kata beberapa diplomat di Konsulat Jenderal Cina.

Warga negara Cina tersebut meliputi seorang guru dan 34 pelajar sekolah menengah, kata diplomat itu. Belum ada keterangan mengenai apakah ada korban di pihak warganegara Cina tersebut.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement