Ahad 14 Jul 2013 07:23 WIB

Presiden Bolivia Tuding AS Retas Surel Pejabatnya

Evo Morales
Foto: AP
Evo Morales

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Presiden Bolivia berhaluan kiri, Evo Morales, pada Sabtu (13/7) menuduh intelijen Amerika Serikat (AS)telah meretas akun-akun surat elektronik (surel) para pejabat tinggi Bolivia. Terkait dengan itu, Morales mengatakan ia sendiri telah menutup akun miliknya.

Para pemimpin Amerika Latin telah mengecam Washington terkait pengungkapan baru-baru ini tentang program pengintaian rahasia yang dijalankan Amerika Serikat, yang beberapa di antaranya menargetkan sekutu-sekutu serta musuh-musuh AS di kawasan itu.

Bolivia bersama-sama dengan Venezuela dan Nikaragua telah menawarkan tempat perlindungan di negara mereka masing-masing bagi Edward Snowden, bekas pegawai kontrak bidang teknologi informasi pada Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Snowden membocorkan rincian program-program rahasia NSA dan saat ini menjadi buruan AS atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.

Morales mengatakan bahwa ia mengetahui tentang dugaan penyadapan surat elektronik oleh AS itu saat menghadiri pertemuan tingkat tinggi kawasan Mercosur di Montevideo awal pekan ini. "Agen-agen intelijen AS telah memiliki akses terhadap sebagian besar pejabat tinggi kami di Bolivia,' kata Morales ketika menyampaikan pidato, seperti dilansir AFP.

Menteri Luar Negeri Argentina, Hector Timerman, mengatakan di pertemuan yang sama bahwa lebih dari 100 pejabat di negaranya mengalami penyadapan elektronik oleh sebuah negara yang ia tidak sebutkan namanya.

Presiden Bolivia menduga bahwa Washington berharap dapat menggunakan informasi di surat-surat elektronik yang disadap untuk merencanakan "penyerangan" terhadap negaranya di masa datang. Dugaannya itu muncul menyusul serangan yang ia dapatkan pekan lalu ketika sedang berada dalam penerbangan pulang dari Moskow.

Dalam peristiwa tersebut, pihak-pihak berwenang Eropa mengalihkan pesawat yang ditumpangi Morales ke Austria dan menggeledah pesawat tersebut karena mereka mendengar isu bahwa pesawat juga membawa Edward Snowden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement