REPUBLIKA.CO.ID, Keluarga Presiden tersingkir Mesir, Muhammad Mursi, secara terang-terangan menyatakan menentang militer negara itu dan mengancam akan mengambil langkah-langkah hukum untuk membebaskan mantan pemimpin Mesir itu. Keluarga Mursi mengadakan konferensi pers hari Senin (22/7) di Kairo, dan menuduh militer Mesir menculiknya.
Putranya, Osama Mursi, mengatakan, keluarga tidak melihat ayah mereka sejak 3 Juli, hari ketika militer Mesir menggulingkan pemerintah Mursi yang dipilih secara demokratis. Putri Mursi, Shaimaa, juga mengemukakan pernyataan keras terhadap Abdel Fattah al-Sissi, panglima militer dan menteri pertahanan yang berperan sentral dalam menyingkirkan Mursi dari jabatannya.
Para pejabat militer menyatakan mereka menahan Mursi untuk melindunginya dan bahwa ia dalam kondisi kesehatan yang baik. Ikhwanul Muslimin yang dipimpin Mursi mengadakan demonstrasi hampir setiap hari di Kairo dan di seantero negara itu, untuk menuntut pembebasan dan pemulihan jabatannya.