REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Calon presiden Madagaskar Laza Razafiarison pada Selasa ditangkap karena menggelar unjuk rasa tanpa izin, kata pasukan keamanan.
Razafiarison, yang dianggap sebagai calon tak diunggulkan pada pemilihan presiden yang akan datang di Madagaskar, melakukan aksi unjuk rasa pada Senin.
Aksi itu sendiri dibubarkan oleh polisi dengan menggunakan gas air mata. "Kami telah menahan tujuh orang lain bersama Laza Razafiarison dan mereka kemungkinan akan muncul di persidangan besok," kata Komandan Polisi Florens Rakotomahanina kepada AFP.
Pemilihan presiden --yang bertujuan mengakhiri krisis politik selama empat tahun di negara tersebut-- telah berkali-kali ditunda di tengah adanya perdebatan soal pencalonan tiga sosok utama.
Para penengah telah mengeluarkan imbauan agar pemimpin yang saat ini berkuasa, Andry Rajoelina, yang mengambil kekuasan dari Marc Ravalomanana melalui kudeta tahun 2009, untuk tidak mengambil bagian dalam pemilihan.
Imbauan yang sama disampaikan kepada isteri Ravalomanana, Lalao, serta pemimpin veteran Didier Ratsiraka. Ketiga kandidat itu menolak imbauan yang disuarakan para penengah.
Madagaskar, negara pulau di Samudera India, telah berada dalam ketidakpastian politik sejak Rajoelina mengambil alih kekuasaan. Rajoelina adalah bekas pemandu dan penyiar musik di klab malam dan mantan walikota Antananarivo.