REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Orang-orang suku Yaman dilaporkan telah meledakkan pipa minyak utama di negara itu, Kamis (26/7).
Akibat serangan itu pengaliran ekspor minyak Yaman terpaksa disetop, demikian keterangan sejumlah pejabat keamanan dan perminyakan setempat.
"Serangan itu menghentikan pengaliran minyak ekspor, namun kami telah mengirim tim teknis untuk membenahi kerusakan dan berharap perbaikan selesai besok," kata seorang pejabat perminyakan seperti dikutip Antara, Kamis (26/7).
Negara Semenanjung Arab itu, yang bergantung pada ekspor minyak mentah untuk mendanai 70 persen anggaran belanjanya, dilanda serangan-serangan bom pada pipa minyak utamanya di provinsi wilayah tengah, Maarib, sejak pemberontakan antipemerintah meletus pada 2011.
Orang-orang suku dari Maarib berulang kali menyerang pipa minyak untuk menekan pemerintah pusat di Sanaa agar memenuhi tuntutan mereka seperti pekerjaan, sengketa tanah atau pembebasan rekan-rekan mereka yang ditahan.
Serangan terakhir pada pipa minyak itu terjadi pada 30 Juni, namun kerusakan segera diperbaiki dan minyak mentah mengalir lagi pada 3 Juli.