Senin 19 Aug 2013 21:09 WIB

Sempat Tertunda, AS dan Korsel Gelar Latihan Perang

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
Latihan perang-perangan Korsel-AS
Foto: AP
Latihan perang-perangan Korsel-AS

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) kembali melakukan latihan perang gabungan di Semenanjung Korea, Senin (19/8). Latihan tersebut adalah kerja sama militer rutin yang sempat terunda beberapa waktu lalu. Latihan gabungan ini memungkinkan membuat Korea Utara murka.

Puluhan ribu tentara dari semua satuan ambil bagian dalam latihan kali ini. Hari pertama latihan memprioritaskan pola defensif saat berperang. Latihan gabungan tersebut bersandi Ulchi Freedom Guardian. Kantor berita di ibu koto Seoul, Yonhap mengatakan, Korut sudah tidak lagi marah dengan latihan kali ini. 

Dikatakan, kesepakatan dua negara serumpun itu menghasilkan izin bagi Korsel untuk menguji sistem pertahanannya di kawasan. AS pun bukan lagi menjadi persoalan. Izin dari Pyongyang tersebut dikatakan bagian dari keakraban yang baru terbentuk antara dua Korea. 

BBC News mengatakan, pekan lalu, Ahad (18/8), negara bersaudara tapi bermusuhan ini larut dalam sentimentil dan keharuan. Keluarga terpisah di perbatasan saling peluk menandakan persaudaraan. Seoul dan Pyongyang juga setuju memulai reuni keluarga. 

Banyak keluarga di dua negara terpisah sejak 1950-an. Kesepakatan lain adalah dengan kembali membuka kawasan industri milik bersama, Kaesong yang ditutup sejak Maret lalu. Keakraban tersebut menjadi tanda berakhirnya ketegangan yang hampir membakar dua Korea beberapa bulan lalu.

Otoritas militer Korsel menjelaskan, kepatuhan Korut atas kesepakatan menunjukkan jalan baik bagi dua Korea. "Kami (Korsel) telah menyampaikan (latihan perang) ini sejak awal," kata pejabat militer, Senin (19/8). 

Pejabat tersebut memperkirakan latihan berlangsung selama sepekan. Hari terakhir latihan akan dijadwalkan 12 hari mendatang. Tercatat sekira 50 ribu serdadu perang Korsel turun ke lapangan. Sementara AS mengirimkan 30 ribu prajuritnya. Jumlah tersebut adalah angka pengerahan militer terbesar bagi Korsel. 

Beberapa fasilitas strategis juga dilibatkan. Mulai dari kapal selam hingga jet tempur di siagakan. Awal 2013, internasional mengalami kegugupan. Situasi di Semenanjung Korea mendesak AS menunda latihan gabungan bersama Korsel. Dua negara bersekutu ini menjadi bahan kemarhaan Pyongyang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement