Rabu 28 Aug 2013 23:20 WIB

Industri Sapi Australia Kelebihan Stok

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID--Industri ternak sapi di wilayah utara (Northern Territory) Australia mengalami kelebihan stok, dan dikhawatirkan akan memperparah kondisi perekonomian para peternak. Kendati musim kering, banyak peternak di wilayah itu mengatakan, selama setahun ini mereka tidak menjual seekor sapi pun.

Dr. Ian Briathwaite, dokter hewan dan konsultan industri ternak dari Mount Isa mengatakan, sangat penting bagi para peternak sesegera mungkin mengurangi jumlah kawanan ternak mereka di saat menghadapi kondisi musim kering.

Braithwaite mengatakan, memiliki stok ternak berlebihan mendorong industri wilayah utara ke titik kritis. "Hal ini menjadi beban, isu harga stok ternak telah menghancurkan industri ternak sapi wilayah utara," jelasnya.

"Saat ini berada pada titik krisis. Kita punya jumlah stok berlebihan .Ini merupakan kegagalan industri saat ini. Padang rumput, lahan tempat makan ternak dirambah berbagai semak liar seperti akasia berduriTidak saja merugikan daerah kami, tapi juga menurunkan nilai daerah kami," kata Braithwaite.

Dikatakan, para peternak perlu memprioritaskan kondisi padang rumput mereka, dan mengatur jumlah stok ternak mereka sesuai keadaan.
 
"Jika kita bertindak lebih awal, rumput akan beradaptasi dengan cepat setelah hujan. Sayangnya kita harus membuat keputusan, apakah bersedia menerima keuntungan kecil atau kita menempuh risiko dengan mengeluarkan uang banyak untuk mencoba mempertahanakan ternak tetap hidup. Dan hal itu sangat tidak menghasilkan keuntungan," jelasnya.
 
Menurut Braithwaite, kelebihan stok juga berdampak pada kemampuan produser membayar utang mereka.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement