PORT MORESBY -- Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill menyatakan ulang tahun kemerdekaan negara itu patut disambut gembira dan penuh optimisme.
PNG merayakan HUT Kemerdekaan ke-38, Senin 16 September, setelah lepas dari Australia di tahun 1975.
PM Peter O'Neill mengatakan banyak tantangan yang dihadapi PNG ke depan."Perjalanan kita sebagai bangsa belum begitu jauh. Tantangan berat di depan kita, pertumbuhan populasi yang cepat. Jalan, bandara, pelabuhan, sekolah, rumahsakit yang harus kita bangun dan perbaiki. Tapi saya percaya kita telah meletakkan dasar perubahan dalam kebijakan yang kita laksanakan," katanya.
Australia mengambilalih wilayah koloni Inggris di selatan PNG tahun 1906, dan selama Perang Dunia Pertama pasukan Australia mengambilalih sisa wilayah di utara yang saat itu merupakan koloni Jerman. Kedua wilayah kemudian disatukan setelah Perang Dunia Kedua dalam suatu pemerintahan.
Dipimpin Sir Michael Somare, PNG kemudian mendapat status pemerintahan sendiri 1 Desember 1973 dan meraih kemerdekaannya pada 16 September 1975 dengan Michael Somare sebagai perdana menteri pertama.