Senin 23 Sep 2013 13:03 WIB

Perubahan Iklim 'Kerek' Harga Bahan Makanan Meroket

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
 Perubahan Iklim
Foto: Reuters
Perubahan Iklim

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Laporan terbaru akibat dampak perubahan iklim, Oxfam menyatakan harga bahan makanan pokok akan naik dua kali lipat dalam dua dekade ke depan. 

Jumlah itu akan meningkatkan risiko kelaparan satu dari lima orang pada 2050. Laporan yang dipublikasikan pada Senin (23/9), seperti dikutip the Independent, juga mengungkap anak kurang gizi akan naik hingga 20 persen pada 2050. 

Lahan pertanian untuk jagung dan gandum turun 3,8 persen dan 5,5 persen dibandingkan dengan perkiraan tanpa adanya perubahan iklim. Lahan pertanian juga akan turun antara 10-20 persen pada 2050. 

Peningkatan pola musim esktrim karena pemanasan global dapat membuat lebih banyak kegagalan panen. Peniliti di Oxfam mengatakan harga rata-rata makanan pokok akan naik dua kali lipat dalam dua dekade. 

Dalam laporan terpisah, Unicef Inggris mengatakan bayi yang lahir pada 2013 akan merasakan dampak terburuk dari perubahan cuaca pada 2030. Itu menyoroti lebih dari 600 juta anak-anak yang hidup di 10 negara paling rentan terhadap perubahan iklim termasuk India, Muzambik, dan Filipina.

Kelompok tersebut mengatakan perubahan iklim diperkirakan meningkatkan penyakit pembunuh anak-anak seperti malaria dan diare. Sementara ekonomi global akan merugi karena banjir, badai, dan tanah longsor. Kerugian diperkirakan mencapai 122 miliar euro dalam setahun pada 2030. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement