REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah serangan gerilyawan al Shabab ke Westgate Mall di Kenya, tersebut fakta mengejutkan. Gerombolan al Shabab mengaku pasukan hitam mereka dipimpin oleh sang janda putih, Samantha Lewthwaite.
Mereka menulis Sherafiyah Lewthwaite adalah perempuan tangguh! kami senang ia ada dalam kelompok kami,'' kata mereka seperti dikutip dari Mirror, Senin (23/9).
Polisi Kenya pun langsung menyelidiki keterlibatan bahkan kemungkinan Samantha adalah otak di balik serangan ke kompleks mall kelas atas itu. Samantha adalah istri dari Germaine Lindsey salah satu pelaku bom bunuh diri dalam serangan 7/7 di London tahun 2005.
Serangan di jalur transportasi kereta bawah tanah itu menyebabkan 52 orang tewas.Delapan tahun lalu, Samantha perempuan berkewarganegaraan Inggris mengutuk serangan sang suami. Ibu dari tiga anak ini pun menyatakan tak terkait serangan itu.
Namun itu dulu, karena saat ini ia diklaim menjadi salah satu rekrutan terbaik Alqaidah dan beraktivitas di wilayah Kenya. Dikutip dari Mail and Guardian, Lewthwaite adalah perempuan paling dicari di dunia. Amerika Serikat (AS) siap memberikan hadiah sebesar 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang menangkap Samantha, baik hidup ataupun mati.
Pejabat keamanan di Inggris maupun Kenya, mengatakan belum ada kejelasan terkait keterlibatan dia di dalam serangan itu. Namun, dikutip dari British National Post, bukan berarti ia tak terlibat sama sekali.
Sebuah foto di media sosial, dikutip dari Dailyrecord.co.uk, memperlihatkan seorang perempuan berkulit putih di antara mereka yang mengangkat senjata. Akan tetapi wajahnya tertutup oleh Balaclava hitam.
Juru Bicara pemerintah, Manoah Esipisu dikutip dari media online Skotlandia, Dailyrecord menyebutkan seorang perempuan kulit putih memang berada diantara gerilyawan. Seorang sumber malah menyebutkan Samantha saat ini adalah target nomor satu.
''Kemungkinan besar Samantha Lewthwaite berada diantara para teroris. Kami melaporkan setidak satu atau mungkin dua perempuan terlibat dalam serangan,'' ucap dia.