REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Sebelum akun Twitter ditutup, al Shabab sempat merilis kewarganegaraan sembilan orang yang ikut penyerangan. Tiga warga Amerika Serikat (AS) disebut terlibat dalam penyerangan Westgate Mall, Kenya.
CNN melaporkan, dua orang lainnya, sebut mereka berasal dari Somalia, kemudian dari Kanada, Finlandia, Kenya dan Britania Raya. Salah seorang sumber dari Al Shabab menyatakan kepada CNN bahwa kesembilan anggota mereka sebut di Twitter ikut serta menjadi milisi yang menyandera pengunjung Westgate.
Sayangnya CNN tak bisa mengonfirmasi kebenaran pernyataan itu. Pejabat Keamanan AS, seperti Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Ben Rhodes, tak memiliki data resmi soal keterlibatan warganya. Tak heran saat ini menurut seorang narasumber, analis intelijen berusaha menyadap pesan elektronik untuk membuktikan hal itu.
Termasuk juga, FBI sedang berusaha membuktikan klaim itu. Jubir Kemenlu AS, Jen Psaki, menyatakan hingga saat ini, pemerintah tak memiliki bukti nyata terkait identitas dan kewarganegaraan para penyerang.
Beberapa waktu lalu, pejabat Federal dan tokoh pemimpin keturunan Somalia di AS melaporkan Al Shabaab telah merekrut para pemuda untuk pergi ke Afrika. Mereka disana untuk membantu dan berperang dibawah panji Al Shabaab.
Presiden Barack Obama mengucapkan rasa simpatinya atas tragedi penyerangan. Ia tak menyebutkan apakah warga AS terlibat, namun ia menyatakan AS akan mendukung Kenya. Serta menyatakan situasi di Kenya sangat mengkhawatirkan masyarakat global.