REPUBLIKA.CO.ID, Mall Westgate di Kenya kini tak ubahnya zona perang. Puluhan orang berseragam hijau mencoba merangsek dari beberapa pintu pusat perbelanjaan itu sementara helikopter berputar di atasnya.
Di pinggiran mall, ambulans siap membawa korban luka yang umumnya warga sipil korban penyanderaan. Tak lupa, petugas medis juga membawa kantung mayat jika seketika dihadapan mereka adalah mayat yang bergeletakan.Semuanya berawal dari serangan 10 hingga 15 orang anggota gerilyawan al Shabab.
Lalu siapa sebenarnya kelompok yang bermakna pemuda ini? Semuanya berawal dari jatuhnya diktator Somalia pada tahun 1991, sehingga berbagai wilayah dikuasai panglima lokal.
Hingga kemudian lahir Persatuan Pengadilan Islam (ICU) atau Midowga Maxkamadaha Islaamiga yang dipimpin Syekh Cali Dheere berusaha menjalankan syariat Islam di Somalia.
Dengan bantuan pemerintah Eritrea, kelompok Islam di Somalia semakin besar dan mengancam para panglima perang di sana. Hingga kemudian mereka benar-benar terbentuk pada tahun 2000 menjadi ICU dibawah garis kepemimpinan suku Hawiye.
Tahun 2006, ICU menguasai ibu kota Somalia, Mogadishu dan mengklaim menguasai pemerintahan. Akhir 2006, tentara Ethiopia memasuki Somalia untuk memukul pasukan ICU. Tak hanya itu Pasukan Ethiopia membantu pasukan transisi Somalia untuk memukul mundur ICU.
Setelah kalah, pada awal Januari, ICU mundur dan menerapkan Perang Gerilya. Ketika kalah dan tercerai berai, maka lahirlah kelompok militan yang jauh lebih brutal yaitu Harakat al-Shabaab al-Mujahideen atau sering disebut al Shabaab.
Kelompok ini bersumpah akan mengalahkan pasukan pemerintah Transisi Federasi Somalia. Tak hanya itu kelompok yang merekrut kaum muda, tak hanya di Somalia namun negara tetangga ini juga bersumpah akan melaksanakan jihad kepada Pasukan Misi Uni Afrika untuk Somalia (AMISOM).
Meski sama-sama memegang Syariah, namun ICU sebelumnya tak pernah menyerang pekerja kemanusiaan atau kelompok pemuda kebarat-baratan. Namun tidak untuk al Shabab, karena mereka menyerang dan membunuh pekerja kemanusiaan.
Dikutip dari Washington Post, anggota mereka dipercaya mencapai puluhan ribu orang. Selain warga asli Somalia, beberapa ratus anggotanya adalah warga negara asing, yang berasal dari wilayah Arab dan negara Afrika lainnya.
Meski pernah menguasai Mogadishu dan Kismayo hingga 2012, namun pasukan mereka dipukul mundur oleh AMISOM. Tak heran selama sejak 2010 al Shabab mengancam negara yang ikut dalam AMISOM akan menjadi sasaran serangan.Salah satu serangan terdahsyat dilakukan pada Juli 2010 di Kampala Uganda.
Pada bulan Februari 2012, al Shabab dan kelompok Alqaidah memproklamirkan diri membentuk aliansi bersama. Salah satu yang menakutkan kelompok ini memiliki jaringan internasional, termasuk beberapa anggota yang berasal dari Benua Eropa dan Amerika.