REPUBLIKA.CO.ID,NAIROBI -- Palang Merah Internasional mengeluarkan laporan pada Senin (30/9) waktu setempat yang mengklaim 39 orang masih hilang sejak serangan terjadi di mal Nairobi, Kenya pekan lalu.
Pemerintah Kenya meyakinkan tidak ada mayat dari sandera di dalam reruntuhan gedung mal. Pemerintah juga menegaskan tidak ada penyerang yang melarikan dari melalui saluran keluar.
Menteri Dalam Negeri Kenya dalam wawancara dengan televisi mengatakan pasukan keamanan tidak memiliki cetak biru gedung pusat perbelanjaan tersebut. Padahal, penyerang memiliki akses peta dan toko dalam beberapa pekan sebelumnya.
Temuan itu membuat parlemen Kenya melakukan dengar pendapat untuk mengetahui apa yang terjadi di balik serangan mal. Sebuah laporan yang bocor mengungkap pasukan keamanan mengabaikan peringatatan kemungkinan serangan di Westgate mal, satu tahun sebelum serangan dilakukan pada 21 September 2013.
Dalam laporan yang dilansir Al-Jazeera, otoritas telah diperingatkan al-Shabab berencana melakukan serangan bunuh diri di Westgate dan gereja Holy Family Basilica pada September tahun lalu.
Pada Januari tahun ini, laporan memperlihatkan kemungkinan penyerang menyerbut gedung dan menyandera warga, seperti yang terjadi pada serangan pekan lalu. Sementara itu, otoritas keamanan Kenya menangkap 12 orang sejak serangan dilakukan, tapi tiga orang dibebaskan.
Menteri Dalam Negeri, Joseph Ole Lenku enggan mengatakan jika mereka yang ditangkap berada di dalam mal selama penyerangan terjadi. Investigator juga menemukan mobil yang digunakan penyerang serta senjata ilegal.