Jumat 04 Oct 2013 13:46 WIB

Obama Juga Batalkan Kehadiran di KTT Asia Timur

Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
Foto: AP/Charles Dharapak
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Kamis waktu setempat membatalkan hadir pada KTT APEC di Bali dan KTT Asia Timur di Brunei Darussalam pada pekan depan akibat krisis dalam negeri setelah pemerintahnya menghentikan layanan.

Setelah beberapa hari spekulasi, diputuskan bahwa kunjungan itu berbahaya setelah krisis penghentian layanan pemerintah tersebut, kata pernyataan Gedung Putih pada Kamis malam memastikan Obama tidak akan menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (AFEC) di Bali dan KTT Asia Timur di Brunei Darussalam pada pekan depan.

Presiden sebelumnya membatalkan rencana-rencana kunjungannya ke Malaysia dan Filipina, tetapi belum mengambil keputusan tentang pertemuan tingkat tinggi itu, keduanya dianggap sebagai satu kesempatan untuk mendorong prakarsa-prakarsa kebijakan penting luar negeri di kawasan itu.

Presiden membuat keputusan ini didasarkan pada kesulitan untuk tetap berkunjung ke luar negeri sehubungan dengan penghentian layanan pemerintah itu, dan tekadnya untuk terus mendesak agar partai Republik segera menyetujui satu keputusan untuk membuka kembali kembali layanan pemerintah itu."

Gedung Putih mengatakan Obama menelepon Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk memberitahu kepadanya tentang pembatalan itu.

"Ia menyatakan penyesalannya bahwa penghentian sementara layanan pemerintah AS akan mencegah ia hadir pada KTT itu," kata pernyataan itu. Obama juga menelepon Sultan Brunei, kata Gedung putih.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan memimpin delegasi AS ke dua negara itu sebagai pengganti Obama, kata pernyataan itu sebelum menyelesaikan pertikaian dengan partai Republik yang menyebabkan "penghentian layanan pemerintah tidak dapat dihindari sama sekali."

"Pembatalan kunjungan ini adalah satu konsekuensi lain dari para anggota Republik di Kongres yang memaksa penghentian layanan pemerintah," kata pernyataan Gedung Putih itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement