Sabtu 05 Oct 2013 16:11 WIB

Kerry: Penutupan Pemerintahan Hanya Sementara

Secretary of State John Kerry
Foto: jakarta.usembassy.gov
Secretary of State John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID,jakarta--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyakinkan negara-negara anggota APEC terkait penutupan pemerintahan di negaranya hanya berlaku untuk sementara dan bukan jangka panjang.

"Itu bukan jangka panjang. Saya yakinkan bukan jangka panjang," kata Kerry saat memberikan keterangan pers di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu.

Menurut dia, adanya perdebatan terkait anggaran dalam negerinya itu semata merupakan bagian demokrasi dalam memutuskan kebijakan."Jangan salah paham terkait 'episode' sementara dalam politik Amerika Serikat. Ini merupakan contoh demokrasi," ucapnya.

Kerry menyebut hal itu merupakan kepentingan politik dan hanya disuarakan oleh sekelompok kecil anggota kongres hingga akhirnya masalah anggaran negeri paman sam itu belum ada kata sepakat.

Ia yakin bahwa permasalahan dalam negerinya akan segera terlampauai dengan cepat dan menyakinkan bahwa permasalahan tersebut tak akan mengurangi komitmen kerja sama dengan Asia Pasifik.

Politisi kelahiran Colorado itu bahkan menyatakan kepercayaan dirinya bahwa masalah penutupan pemerintahan itu tak akan berlangsung dalam jangka panjang sehingga akan tetap menjadi negara dengan kekuatan terbesar di dunia.

"Amerika Serikat akan memiliki anggaran, Amerika Serikat akan tetap menjadi kekuatan terbesar di dunia dalam hal militer, ekonomi, dan ekonomi yang lebih kuat," katanya.

Meski demikian, "shutdown" pemerintahan AS itu, diakuinya berdampak terhadap beberapa bantuan internasionalnya kepada sejumlah negara sekutu.

Masalah bantuan pendanaan itu, lanjut mantan Ketua Komite Senat AS tersebut berimbas kepada bantuan pengamanan untuk Israel, sekutu terdekatnya di Timur Tengah.

Selain itu penutupan itu juga berdampak terhadap bantuan dana pasukan penjaga perdamaian di Sinai, Mesir."Pemerintah dan Kongres Amerika Serikat akan mengatasi itu dengan cepat dengan membuka kembali pemerintahan Amerika Serikat," jelas Kerry.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement