Selasa 29 Oct 2013 15:29 WIB

Obama Minta Program Spionase Ditinjau Ulang

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Barack Obama
Foto: tibetsun.com
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memerintahkan program spionase ditinjau ulang setelah mendapat protes dari sejumlah negara seperti Prancis, Jerman, dan Spanyol. Obama mengatakan dia adalah pengguna terakhir dari semua kegiatan pengumpulan data intelijen Badan Keamanan Nasional dan lembaga intelijen lainnya.

Dia mengatakan Gedung Putih memberi NSA arah kebijakan, tapi kapasitas mereka terus berkembang. Pernyataan Obama tersebut diberikan setelah sejumlah media Eropa melaporkan program mata-mata yang dilakukan AS terhadap pemimpin dunia.

Surat kabar Spanyol pada Senin (28/10) kemarin melaporkan AS memonitor 60 juta panggilan telepon dalam satu bulan. Laporan itu datang beberapa hari setelah muncul berita terkait program pengintaian NSA di Prancis dan Jerman.

Menteri Kehakiman Kerman, Sabine Leutheusser-Schnarrenberger mengatakan dia yakin AS menggunakan informasi untuk mengumpulkan data ekonomi.  "Ini menjadi sinyal bahwa sesuatu dapat terjadi dan meyakinkan Amerika bahwa kebijakan Uni Eropa berubah," ujarnya dikutip Aljazirah, Selasa (29/10).

Sebelumnya, kepala komite intelijen Senat AS, Dianne Feinstein meminta peninjauan ulang terhadap semua program intelijen. Dia mengatakan Obama tidak diberi informasi terkait penyadapan telepon kanselir Jerman, Angela Merkel sejak 2002.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement