REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Irak, Nouri Maliki mendiskusikan bagaimana melawan Alqaidah yang semakin aktif. Namun, Obama tidak menawarkan bantuan militer.
Dia menekankan pentingnya demokrasi dan inklusi di Irak. AS telah menarik pasukannya dari Irak hampir dua tahun lalu. Maliki mengunjungi Washington, pertama sejak 2011, setelah pertumpahan darah di Irak meningkat. "Sayangnya Alqaidah masih aktif dan tumbuh lebih aktif akhir-akhir ini," ujar Obama.
Obama mengatakan AS ingin Irak memiliki undang-undang pemilu sehingga Irak dapat mendiskusikan perbedaan politik, bukan melalui kekerasan. Dalam kesepakatan bersama yang dirilis Gedung Putih, antara AS dan Irak mengatakan pentingnya penambahan bantuan untuk pasukan Irak. "Delegasi Irak menekankan keinginannya untuk membeli peralatan AS untuk memperkuat hubungan institusional dengan AS," ujar pernyataan yang dikutip BBC edisi Jumat (1/11).
Maliki dilaporkan meminta helikopter penyerang Apache dan alat lain dari AS. Namun, Obama tidak mengumumkan adanya bantuan militer baru.