Sabtu 02 Nov 2013 08:48 WIB

Tayangkan 'Ajaran' Membunuh Massal, Warga Cina di AS Protes

Tayangan Jimmy Kimmel Live
Foto: emmys.com
Tayangan Jimmy Kimmel Live

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Ratusan pengunjuk rasa yang umumnya dari masyarakat Cina yang tinggal di Houston, Amerika Serikat (AS) berkumpul pada Jumat (1/11), di luar kantor lokal ABC. Mereka memprotes komedi singkat yang cenderung menyerang dan ditayangkan di perusahaan itu.

Dalam cerita tersebut, seorang anak yang diceritakan sebagai berasal dari orang Amerika mesti "membunuh setiap orang di Cina" sebagai cara untuk menyelesaikan masalah utang AS.

Lebih dari 500 orang berkumpul pada Jumat siang di luar KTRK, stasiun TV lokal yang dioperasikan oleh ABC, di dekat pusat kota Houston. Banyak pengunjuk-rasa mengenakan kaus yang bertuliskan, "Ajarkan Anak-anak untuk Mencintai, bukan Membunuh".

Kumpulan massa tersebut meneriakkan slogan seperti "ABC memalukan", "Boikot ABC", "Pecat Kimmel". Kalimat terakhir merujuk kepada komedian Jimmy Kimmel, pembawa acara acara tayang bincang itu. Tindakan komedian tersebut dipandang kekurangan isi ketulusan dalam pandangan pengeritik.

Sebelum pawai selama 30 menit, wakil dari pemrotes menyerahkan surat kepada Wakil Presiden KTRK Tom Ash untuk menuntut permintaan maaf resmi dari ABC dan pemecatan Jimmy Kimmel, seperti dilaporkan Xinhua, yang dikutip Sabtu (2/11).

Surat sepanjang satu halaman itu berbunyi, "Kami sangat kecewa dan sedih dengan kenyataan bahwa program tak layak semacam itu ditayangkan di jaringan media dengan pemirsa di seluruh dunia. ABC secara jelas mengajarkan pembunuhan massal dan pemusnahan suku bangsa. Acara tersebut mengirim pesan mengerikan dan tak bertanggung-jawab kepada geneasi muda."

Di dalam acara ABC tersebut, "Jimmy Live Live", yang ditayangkan pada 16 Oktober, Jimmy Kimmel bertanya kepada anak-anak mengenai cara AS mesti menangani penutupan pemerintah dan utang kepada Cina.

Seorang anak berkomentar bahwa AS mesti "membunuh setiap orang di Cina".

Pengeritik mengatakan, Jimmy Kimmel salah karena tidak menghentikan komentar itu dan gagal menjelaskan kepada anak-anak bahwa itu bukan pendapat yang benar, dan bahkan lebih parah lagi ABC gagal menghilangkan komentar tersebut dari tayangan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement