Kamis 28 Nov 2013 09:15 WIB

PBB Serukan Republik Kongo Selidiki Pembunuhan Puluhan Anak-Anak

Republik Demokrat Kongo
Foto: peacecorps.gov
Republik Demokrat Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB menyerukan Pemerintah Republik Demokratik Kongo (DRC) segera melakukan tindakan sehubungan laporan hilangnya puluhan pemuda dan anak-anak di Kishasa, ibu kota Kongo. Diduga, pemuda dan anak-anak tersebut tidak hanya diculik, tapi juga dibunuh.

"Menurut keterangan yang diterima, yang saat ini sedang diperiksa, sedikitnya 20 orang, termasuk 12 anak kecil, dilaporkan telah dibunuh," bunyi keterangan resmi Dana Anak PBB (UNICEF) dan Misi Pemelihara Perdamaian PBB di DRC (MONUSCO), seperti dinukil dari Xinhua-OANA.

UNICEF menyebut, penyelidikan harus dilakukan lembaga kehakiman, sehingga mereka yang bertanggung-jawab atas perbuatan ini bisa diseret ke pengadilan, sejalan dengan Hukum Pidana Kongo.

Kedua organisasi tersebut menyatakan laporan yang mengkhawatirkan itu bersamaan dengan dimulainya Operasi Likofi (Pukulan di Lingala) berlangsung dari 15 November sampai 15 Februari tahun depan oleh Pemerintah Kongo, guna mencegah kejahatan kota.

"UNICEF dan MONUSCO menyerukan langkah segera mesti dilakukan oleh Pemerintah Kongo guna mengakhiri tindakan semacam itu."

Kedua organisasi tersebut menyatakan pemerintah harus, dalam segala kondisi, menjamin hak asasi manusia dilindungi dan anak-anak mendapat perlindungan khusus, sejalan dengan hukum Kongo dan konvensi serta kesepakatan internasional.

"PBB kembali menyampaikan kesediaannya untuk mendukung Pemerintah Kongo dalam mencari penyelesaian langgeng bagi masalah yang berkaitan dengan penyatuan kembali sosial anak-anak dan generasi muda," tutur UNICEF.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement