REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Enam belas orang tewas dalam bentrokan di wilayah barat laut jauh Cina yang bergolak, Xinjiang, rumah bagi sebagian besar etnis minoritas Muslim Uighur, kata media pemerintah Senin.
Polisi mencoba untuk menahan tersangka kriminal di kota Shufu dekat Kashgar yang diserang oleh beberapa "preman" bersenjata dengan bahan peledak dan pisau, kata laporan portal berita tianshannet, yang dikelola oleh pemerintah Xinjiang.
Dua petugas polisi tewas dan 14 dari "preman" tersebut ditembak mati pada Minggu, katanya.Dua tersangka kriminal lainnya juga ditahan, tambahnya.
Insiden itu terjadi enam pekan setelah serangan berapi-api di lapangan Tiananmen, saat menurut polisi Cina tiga warga Uighur Xinjiang membakar kendaraan mereka setelah membajak ke dalam kerumunan wisatawan, menewaskan dua orang dan melukai 40 lainnya.
Tiga penyerang - yang disebut oleh pihak berwenang sebagai Usmen Hasan, istri dan ibunya - semua meninggal.
Xinjiang, daerah yang luas yang berbatasan dengan Pakistan dan Asia Tengah di Cina barat jauh, di luar terjauh dari Tembok Besar, telah mengikuti Islam sejak berabad-abad.
Selama bertahun-tahun telah melihat kerusuhan sporadis oleh etniss Uighur yang kelompok hak asasi katakan adalah didorong oleh penindasan budaya dan langkah-langkah keamanan yang mengganggu, tetapi dituding Cina sebagai ekstrimis agama, terorisme dan separatisme.