Selasa 31 Dec 2013 17:08 WIB
Tokoh Internasional yang Wafat Sepanjang 2013 (Bagian V)

Peluru Menghabisi Penulis ''Escape from Taliban.''

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Joko Sadewo
Buku karya Sushmita Banerjee
Foto: Screenshot/IMDb.com
Buku karya Sushmita Banerjee

REPUBLIKA.CO.ID, Mungkin tidak banyak orang tahu siapa Ray Dolby. Tapi intinya dia sudah wafat di usia 80 tahun pada 12 September. Ray menderita leukimia.

Siapa sebenarnya orang ini? Nama Ray adalah satu nama lain dari insinyur paling berbakat dalam teknologi masa kini. Tanpa dirinya, bisa jadi, suara bising atau noise pada pengeras suara sistem audio tidak akan terkendali. Satu keilmuan membuat nama Ray terkenal dengan perusahaan perangkat keras terkanal Dolby Labaratories.

Di bulan yang sama, tepatnya 4 September, Sushmita Banerjee tak lagi bernyawa setelah peluru tajam menghantam beberapa bagian tubuhnya. Perempuan asal India ini, diburu tanpa tahu sebab setelah tulisan tangannya diterbitkan menjadi buku baca untuk umum. Buku tersebut menceritakan tentang pelarian diri dari penculikan Taliban.

Buku itu kisah nyata yang dialaminya pada 1990-an. Lalu pada 2003 buku tersebut teradaptasi ke sebuah layar sinematografi berjudul ''Escape from Taliban.''

Memasuki Oktober penulis novel Tom Clancy dinyatakan wafat di usia 66 tahun. Tom merupakan penulis cerita fiksi tentang aksi spionase dengan plot di era Perang Dingin. Novel pertamanya yang terbit pada 1984 ''The Hunt for Red October'' tercetak lebih dari 100 juta kopi dalam berbagai bahasa.

Pada 4 Oktober Vo Nguyen Giap menghebuskan nafas terakhir. Jenderal Perang Vietnam ini berusia 102 tahun saat wafat di sebuah rumah sakit militer di Saigon. Giap diingat sebagai jenderal yang berjasa mendesak mundur pasukan sekutu AS dan Prancis dalam perang pada 1957 itu. Usai menang perang, Giap dinobatkan sebagai Wakil Perdana Menteri Vietnam untuk mendesak kelompok Khmer Merah dari Kamboja keluar dari Vietnam.

Rabbi Yahudi Ortodoks, Ovadia Yosef dinyatakan meninggal pada 7 Oktober. Yosef tutup usia di umur 93 tahun akibat penyakit. Tokoh spritual kelahiran Baghdad, Iraq ini di sisa terakhir hidupnya mengalami 'makian' dari kelompok kesetaraan jender di Israel.

Yosef pernah memfatwakan haram bagi perempuan untuk menjahit atau pun merajut. Pada 2005, Yosef 'gembira' atas musibah Badai Katrina yang melanda AS. Kata dia, itu adalah kutukan bagi AS lantaran mendukung pelapasan Gaza dari Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement