Rabu 08 Jan 2014 15:41 WIB

Taiwan Terima Peluru Kendali Antikapal dari AS

Bendera Taiwan
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Taiwan menerima pengiriman pertama peluru kendali anti-kapal, yang dipesan dari Amerika Serikat untuk kapal selamnya, guna memperkuat kemampuan tempur mereka, kata pejabat tinggi pada Rabu.

Taiwan memesan peluru kendali Harpoon pada 2008 sebagai bagian dari pembelian senjata senilai 6,5 miliar dolar Amerika Sertikat, yang memicu kecaman keras Beijing. Pulau itu telah memiliki Harpoon, yang dipasang di kapal frigat dan pesawat jet tempur F-16-nya.

Kelompok pertama dari pengiriman rudal tersebut untuk dua kapal selam angkatan laut yang dibangun Belanda dan telah dikirim ke Taiwan, kata kantor berita negara Central News Agency, mengutip laporan baru-baru ini pada pertemuan tertutup parlemen oleh wakil menteri pertahanan Andrew Hsia.

"Peluru kendali itu akan dapat memperluas jangkauan serang dua kapal selam dengan kemampuan mencolok, memungkinkan mereka bisa meluncurkan serangan pendahuluan ketika diperlukan," kata Hsia seperti dikutip.

Laporan itu mengatakan, Taiwan menghabiskan 5,9 miliar dolar Taiwan (194 juta dolar AS) untuk rudal, tetapi tidak mengatakan berapa banyakyang telah dibeli dan berapa jumlah yang telah disampaikan.

Peluru kendali itu memiliki jangkauan 278 kilometer, hampir sepuluh kali kisaran torpedo yang saat ini menjadi persenjataan utama kapal selam mereka.

Kementerian pertahanan menolak untuk mengomentari laporan-laporan tersebut.

Kesepakatan AS juga termasuk pencegat rudal Patriot canggih dan

helikopter serang Apache.

Taiwan membeli persenjataan terutama untuk mencegah serangan oleh Cina. Kedua pihak telah berpisah pada tahun 1949 namun Cina masih menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya yang sedang menunggu reunifikasi.

Hubungan keduanya membaik sejak Ma Ying-jeou dari Partai Kuomintang Taiwan yang bersahabat dengan China berkuasa pada 2008 dan terpilih kembali pada Januari 2012.

Tetapi Cina masih mengancam akan menduduki Taiwan seandainya pulau itu mengumumkan kemerdekaan secara resmi, dan memicu untuk mencari senjata yang lebih maju - sebagian besar dari Amerika Serikat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement