REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Maskapai penerbangan nasional Australia Qantas kembali mendapat peringkat rating kategori junk atau "sampah". Predikat ini disandang menyusul prediksi kerugian perusahaan ini pada paruh pertama tahun ini.
Lembaga pemeringkat kredit internasional Moody's Investor Service menurunkan peringkat Qantas dari kategori Baa3 ke Ba2 dengan rating negatif, yang berarti peringkatnya bisa jatuh lebih buruk lagi. Bulan lalu, lembaga pemerintah lainnya Standard and Poor's telah menurunkan kemampuan Qantas membayar utang-utangnya ke kategori BB+ yang juga merupakan kategori "sampah" dalam rating kredit.
Menurut Wakil Presiden Moody's, Ian Lewis, penurunan peringkat ini menunjukkan memburuknya bisnis domestik Qantas. CFO Qantas Gareth Evans mengatakan, maskapai ini mempercepat program pemotongan biaya guna meningkatkan posisi finansialnya. "Sebagai tambahan, upaya penghematan juga sedang dilakukan dalam pengembangan jalur penerbangan guna memastikan cash flow yang positif mulai tahun 2015 ke depan," tambahnya.
Saat ini Qantas terus melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Australia dalam isu kepemilikan asing hingga 49 persen saham. Sementara saingan utama Qantas, Virgin Australia tidak menghadapi hambatan kepemilikan asing.