Jumat 17 Jan 2014 00:15 WIB

Lima Kesamaan Obama dan Rouhani

Rep: Elba Damhuri/ Red: Maman Sudiaman
Barack Obama dan Hassan Rouhani
Foto: telegraph.co.uk
Barack Obama dan Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID -- Presiden AS Barack Obama dan Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengejutkan dunia pada 2013 lalu. Puluhan tahun kedua negara saling bermusuhan, tiba-tiba kedua presiden ini saling bicara.

Tidak hanya itu, Obama dan Rouhani pun memulai babak baru terkait nuklir Iran. Mereka bersedia berunding, untuk membicarakan masa depan program pengayaan uranium di Iran.

Kesepakatan ini tak urung membuat Rusia sedikit gerah dan ngambek. Tapi, sebagai perunding ulung, Rouhani mampu membuat keadaan tampak tetap dingin.

Rupanya, Obama dan Rouhani memiliki kesamaan dalam banyak hal. Aljazeera mendeskripsikan setidaknya ada lima kesamaan di antara kedua pemimpin bangsa penuh kontroversi itu.

Pertama, baik Obama dan Rouhani sama-sama muncul ke permukaan secara tak terduga. Popularitas mereka naik bukan karena memang sudah terkenal dan disiapkan menjadi Presiden, tapi karena keadaan eksternal.

Kedua, Obama dan Rouhani muncul ketika mayoritas rakyat AS dan Iran merasa tidak puas dengan keadaan ekonomi. Ketidakpuasan ekonomi ini memunculkan ketidaksukaan atas pemimpin yang itu-itu saja.

Ketiga, Obama dan Rouhani adalah Presiden abu-abu. Maksudnya, keduanya tidak bisa dikatakan sebagai reformis sejati. Republik menjuluki Obama sebagai "sosialis", sementara kalangan Demokrat menganggap Obama cinta keadaan mapan yang ada. Rouhani dikenal dekat dengan Ayatullah Khemenei dan masih terikat dengan kalangan konservatif.

Keempat, kedua Presiden mendapat perlawanan hebat dari parlemen masing-masing. Perlawanan ini diberikan sebagai respons atas kebijakan-kebijakan baru yang coba dijalankan Obama dan Rouhani. Obama misalnya mendapat pertentangan hebat soal program kesehatannya alias Obamacare.

Kelima, Obama dan Rouhani memiliki kepedulian kuat atas masalah-masalah hak asasi manusia. Karena itu Obama sangat keras dan melawan ketika program kesehatannya dihadang Republik. Rouhani pun terus membuka hak-hak individu warga Iran, termasuk hak-hak perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement