Senin 20 Jan 2014 15:31 WIB

Relokasi Pangkalan Militer AS di Nago Terancam Batal

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Protesters shout slogans during a rally against the relocation of a US military base, in front of the Okinawa prefectural government office building, in Naha on the Japanese southern islands of Okinawa, in this photo taken by Kyodo December 27, 2013.
Foto: Reuters/Kyodo
Protesters shout slogans during a rally against the relocation of a US military base, in front of the Okinawa prefectural government office building, in Naha on the Japanese southern islands of Okinawa, in this photo taken by Kyodo December 27, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID,  TOKYO-- Terpilihnya kembali Susumu Inamine sebagai Wali Kota Nago, Okinawa mengancam kesepakatan pemindahan pangkalan militer Amerika Serikat ke wilayah tersebut.

Namine memenangi pemilihan walikota, pada Ahad (19/1) malam selama ini menentang relokasi pangkalan militer AS ke kotanya. Ia bersumpah akan terus memblokir pembangunan dasar pangkalan itu, dengan menghentikan izin proyek.

"Rencana tersebut harus kembali ke titik awal, saya akan menolak semua prosedur yang didasarkan pada proyek pembangunan fasilitas baru," kata Inamine.

AS dan Jepang sebelumnya telah menyetujui pemindahan pangkalan udara Korps Marinir AS di Futenma ke wilayah Nago, sejak tahun 1996. Namun, banyak warga Okinawa menentang hal itu dan meminta pangkalan tersebut seluruhnya dipindahkan dari Okinawa.

Rencana pemindahan pangkalan udara mendapat dorongan dari Gubernur Okinawa, bulan lalu. Kala itu gubernur memberi lampu hijau untuk mereklamasi lahan demi membangun basis militer baru. Para penentang mengajukan gugatan pekan lalu, mereka berusaha membatalkan persetujuan gubernur itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement