REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pihak oposisi penentang Pemerintah Thailand, Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) akhirnya meminta maaf atas tindakan brutal beberapa pengunjuk rasa yang melakukan pelecehan di masjid dan sebuah yayasan Islam.
Pemimpin PDRC, Thaworn Senneam Jumat, (24/1) meminta maaf kepada Kantor Sheikhul Islam (SIO) dan komunitas Muslim di Trang atas nama PDRC.
Permintaan maaf tersebut atas tindakan pengunjuk rasa yang meminta yayasan Islam, SIO itu tutup dan mengajak Muslim yang sedang shalat bergabung bersama pengunjuk rasa. Tindakan tidak pantas ini terjadi ketika demonstran PDRC mengepung Kota Bangkok dan instalasi pemerintah Senin (20/1) kemarin.
Thaworn langsung memimpin pengunjuk rasa berparade dan memblokir di jalan-jalan Kota Bangkok, setelah mengetahui KPU Thailand tetap akan menggelar Pemilu pada 2 Februari mendatang. Komite Solidaritas Buruh Thailand pun turut bergabung dan membuat jalan-jalan kota Bangkok penuh dengan lautan demonstran.