REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serikat awak kabin maskapai penerbangan British Airways masih berupaya agar pihak perusahaan mengubah aturan berseragam.
Awak kabin perempuan, khususnya pramugari yang terhitung bekerja sejak 2010 meminta supaya mereka diperbolehkan mengenakan celana panjang, namun mereka dipaksa untuk memakai rok.
Dalam beberapa dekade terakhir, British Airways telah mendesain ulang seragamnya dan ada hak untuk memakai celana panjang untuk awak kabin laki-laki dan perempuan. Namun, karyawan wanita baru dipaksa untuk memakai rok.
Dilansir dari the Guardian, Jumat (31/1), survei online dari awak kabin perempuan sejumlah armada British Airways menunjukkan mereka ingin mengenakan celana panjang. Bahan celana yang mengandung 80 persen wol dan 20 persen polyester diyakini menjadi pilihan yang lebih praktis ketimbang rok.
Celana juga dianggap lebih aman dan praktis, terutama saat musim dingin, sebab bahannya tebal. Juru bicara British Airways mengatakan perusahaan tidak mengetahui adanya protes dan permintaan memakai celana panjang dari awak kabin perempuannya.
"Kami percaya kru kami terlihat profesional dan cerdas. Sejak 2010, kru perempuan wajib mengenakan topi dan rok. Ini adalah seragam yang ditawarkan kepada mereka ketika mereka bergabung dengan armada dan mereka menyadari sepenuhnya ini," ujar juru bicara tersebut.