Senin 03 Feb 2014 08:01 WIB

Dituduh Radikal, Masjid di Kenya Diserang Polisi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fernan Rahadi
Penyerbuan di Masjid Mussa, Kenya
Foto: BBC.CO.UK
Penyerbuan di Masjid Mussa, Kenya

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA - Tembakan diberondong ke arah sebuah Masjid Mussa di kota pelabuhan Mombasa, Kenya pada Ahad (2/2) oleh pihak Kepolisian Kenya. Pihak keamanan Kenya mengklaim penyerangan dilakukan karena adanya informasi pelatihan generasi muda radikal untuk menjadi militan di masjid tersebut.

Sontak, serangan membabi buta itu memicu protes keras dari kelompok Muslim di sekitar Masjid tersebut dan di jalan-jalan sekitarnya. Dilansir dari Arab News, Senin (3/2), Protes keras masyarakat ini, malah ditanggapi provokatif oleh polisi, dengan  menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke masyarakat yang melakukan protes.

Akhirnya aksi serang dan lempar batu pun tidak dapat dihindari. "Para Polisi itu menyerang masjid kami, tapi mereka tidak akan membunuh semangat kami," teriak salah satu pemuda dari balik dinding di kompleks masjid. Alasan pihak kepolisian Kenya menyerang Masjid Mussa tersebut karena ingin menghancurkan jaringan militan di negara tersebut.

Dalam beberapa tahun belakangan, kalangan kelompok minoritas Muslim menjadi prioritas target pihak Kepolisian Kenya ingin menumpas kelompok militan militan Muslim. Seperti yang mereka khawatirkan terjadi di Somalia dengan kelompok Al Shabab dan Nigeria dengan Boko Haram. Serangan Al Shabab pernah terjadi di Ibu kota Nairobi pada September 2013 lalu dan menewaskan 67 orang.

Kepala Polisi Mombasa, Robert Kitur mengatakan serangan itu dilakukan berdasarkan informasi pihak Kepolisian. Pihak keamanan, klaim dia, akan terus melakukan pemberantasan masjid radikal selama ulama terus memberi khotbah radikal kepada jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement