REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Investasi, bantuan, dan nasib pencari suaka di pusat pemrosesan Pulau Manus akan menjadi pokok pembahasan utama dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, yang pertama ke Papua Nugini.
Menlu Bishop telah tiba di Port Moresby pada awal kunjungan dua hari di negara tetangga terdekat Australia itu.
Kemungkinan pusat detensi Pulau Manus akan menjadi topik utama dalam agenda.
Sebagian kalangan di pulau terpencil di utara itu mengeluh, proyek-proyek pembangunan yang didanai Australia tidak terlaksana cukup cepat.
Pihak berwenang Australia mengatakan, lebih dari 500 warga lokal dipekerjakan dan para kontraktor lokal meraih penghasilan 230-ribu dolar per minggu dengan menyediakan barang-barang dan jasa ke pusat pemrosesan regional itu.
Baru-baru ini, Bishop mengatakan, ia akan meminta update dari Pemerintah Papua Nugini mengenai pusat detensi Pulau Manus.
Menlu Bishop tidak asing lagi di PNG, ia sudah beberapa kali berkunjung ketika masih sebagai Oposisi Australia.
Ia akan bertemu dengan Perdana Menteri PNG Peter O'Neill dan Menteri Luar Negeri Rimbink Pato, dan diperkirakan akan membahas soal bantuan dan hubungan ekonomi.
Bishop juga akan bertemu dengan sejumlah pengusaha wanita PNG sebelum pergi ke Bomana Cemetery, dekat jalan masuk ke Kokoda Track, untuk upacara peletakan karangan bunga.
Soal visa untuk kedua negara juga diperkirakan akan masuk dalam agenda.