Jumat 14 Feb 2014 22:08 WIB

Populasi Lalat Penghisap Darah di Australia Barat Melonjak

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Penduduk Australia Barat diperingatkan jumlah lalat penggigit  'march' di wilayah tersebut tengah berada di tingkat yang tak lazim. Gigitan lalat ini cukup sakit, dan, bagi sebagian orang, bisa menimbulkan alergi.

Peringatan tersebut dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan setempat. Ahli serangga Dr Peter Neville dari departemen tersebut, menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya jumlah lalat penggigit melonjak.

"Ada kejadian serupa di tahun 2008-2009, saat lalat march menjadi masalah yang cukup besar di berbagai bagian di kawasan Pilbara," jelasnya. Namun, sekarang, jumlah besar lalat itu lebih tersebar.

Lalat march tidak menjadi penyebar penyakit di Australia. Namun, gigitannya sakit, dapat menyebabkan kehilangan darah pada ternak, dan mengganggu kesehatan manusia, seperti menyebabkan alergi.

Dalam kasus-kasus yang berat, gigitan tersebut bisa menyebabkan anaphylaxis, yaitu reaksi alergi yang bisa fatal. Bila gejala anaphylaxis terjadi, Departemen Kesehatan menganjurkan mereka yang mengalami untuk meminta bantuan medis.

Masalah dengan lalat ini terutama diakibatkan keperluan lalat betina menghisap darah untuk melakukan kegiatan reproduksi.

"Saat lalat march menghisap darah, Ia akan memasukkan sedikit air liur di bawah permukaan kulit untuk menghentikan pembekuan darah...dan sepertinya, ada protein di dalam air liur yang mengakibatkan reaksi-reaksi ini," jelas Neville

Ada satu jenis lalat march yang paling berbahaya bagi manusia, jelas para entomolog.

"Ada sekitar dua ratus spesies lalat march di Australia. Tapi kita tahu satu jenis lalat march, Mesomyia tryphera, yang gigitannya bisa mengakibatkan kebanyakan reaksi alergi yang kita lihat di manusia," jelas Neville.

Kemungkinan, kemunculan tiba-tiba lalat march dalam jumlah tinggi di banyak kawasan di Australia diakibatkan larva yang tinggal di dalam tanah. Curah hujan yang tinggi kemungkinan memicu peningkatan jumlah lalat dewasa.

"Larva lalat ini bisa hidup dalam tanah selama beberapa bulan, bahkan tahun. Tergantung jenis lalat march nya, tapi juga tergantung faktor-faktor seperti suhu dan kelembaban tanah. Jadi, kondisi lingkungan saat ini tampak memicu ledakan populasi lalat march," ucap Neville.

Departemen Kesehatan menyarankan agar manusia menghindari gigitan lalat ini dengan menggunakan pengusir serangga dan memakai pakaian yang longgar dan ringan. Warna yang gelap, terutama biru gelap, akan menarik lalat March.

Departemen ini akan mengidentifikasi lalat march yang dikirim oleh masyarakat untuk keperluan membangun informasi dan juga menentukan spesies mana yang menggigit manusia.

Bila ingin membantu, disarankan agar masyarakat mengumpulkan spesimen di dalam toples dan membunuh lalat di dalam lemari beku (freezer). Setelah disimpan selama 24 jam di dalam freezer, masukkan kertas tisu di dalam botol kecil, letakkan lalat-lalat yang menjadi spesimen, kemudian taruh lembaran tisu lagi agar spesimen tidak rusak.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement