REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Taliban Afghanistan menyerang sebuah pos militer di timur Provinsi Kunar, pada Ahad (23/2). Insiden penyerangan itu menewaskan 19 tentara Afghanistan dan tujuh tentara lain hilang.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Zahir Azimi dalam sebuah pernyataan di akun Twitter resminya menyatakan, 19 tentara tewas dan dua lainnya terluka di distrik Ghaziabad, Kunar, pada Ahad pagi.
Ia mengatakan, ratusan gerilyawan asing dan Afghanistan terlibat dalam serangan tersebut. Sebuah unit bantuan militer yang dikirim untuk membantu, juga menjadi sasaran pembom bunuh diri.
Namun, menurut Azimi, tak ada korban militer dari pemboman itu. Serangan terbaru pada pasukan keamanan merupakan yang paling mematikan dalam satu tahun terakhir. Azimi menyatakan, penyelidikan terkait insiden penyerangan tengah berlangsung.
Pihaknya juga melancarkan operasi penyelamatan dan pencarian tujuh tentara yang belum diketahui keberadaannya.
Juru bicara Gubernur Provinsi Kunar Abdul Ghani Musamem sebelumnya mengatakan, tujuh tentara hilang setelah terjadinya serangan. Namun, belum jelas apakah tentara itu diculik atau melarikan diri selama serangan.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengutuk keras serangan tersebut. Ia bahkan menunda rencana perjalanan luar negerinya ke Sri Lanka. Karzai tampaknya menuding gerilyawan berasal dari Pakistan.
Ia menyerukan pemerintah di Islamabad, mengambil langkah serius menghancurkan sarang-sarang teroris di negara tersebut.Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan pada pasukan Afghanistan dalam pernyataan di surat elektroniknya.