Rabu 26 Feb 2014 17:34 WIB

Perang Saudara Bayangi Ukraina?

Demonstran antipemerintah Ukraina melemparkan ban menghadapi polisi antikerusuhan di Independence Square, Kiev, Rabu (19/2).
Foto: Reuters/Vasily Fedosenko
Demonstran antipemerintah Ukraina melemparkan ban menghadapi polisi antikerusuhan di Independence Square, Kiev, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tokoh utama Gereja Katolik Ukraina pada Selasa memperingatkan tentang ancaman perang saudara dan pemberontakan di kampung halamannya dalam kunjungan ke Roma.

Uskup Agung Kyiv-Halych Sviatoslav Shevchuk juga menyeru Uni Eropa menawarkan bantuan ekonomi dan di atas semuanya adalah dukungan diplomasi.

Ancaman perang saudara muncul dari luar karena Anda tidak dapat merengkuh semua, hanya sedikit, kata tokoh agama itu, dalam pernyataan, yang tampaknya merujuk pada Rusia.

Shevchuk, yang gereja "Uniate"-nya berinduk pada keuskupan di Roma, juga bertemu Paus Fransiskus dalam kunjungannya dan mengatakan paus telah mengatakan padanya untuk, "Berani!".

Pemimpin agama itu mengatakan bahwa Ukraina memasuki "periode gelap namun penuh harapan karena kami tidak tahu kapan ini akan berakhir".

Dia juga mengatakan bahwa beragam kelompok umat kristen telah "bersatu karena tragedi" setelah aksi unjuk rasa dalam tiga bulan terakhir yang mengakibatkan hampir 100 orang tewas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement