REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina akan mengirim utusan perdamaian ke Ukraina. Hal ini disampaikan Presiden Cina Xi Jinping kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui panggilan telepon pada Rabu (26/4/2023).
"Cina akan mengirim perwakilan khusus pemerintah untuk urusan Eurasia ke Ukraina dan negara lain untuk melakukan komunikasi mendalam dengan semua pihak mengenai penyelesaian politik krisis Ukraina," kata pernyataan Pemerintah Cina.
Cina telah mencoba tampil netral dalam perang di Ukraina. Cina menolak untuk mengkritik invasi Moskow ke Kiev.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2020, Xi dan Putin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemerintah mereka memiliki persahabatan tanpa batas. Pada Februari 2023 Xi mengeluarkan proposal perdamaian, serta menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan.
“Negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak,” kata laporan televisi Pemerintah Cina.
“Tidak ada pemenang dalam perang nuklir. Semua pihak yang berkepentingan harus tetap tenang dan menahan diri dalam menangani masalah nuklir dan benar-benar melihat masa depan dan nasib diri mereka sendiri dan umat manusia secara keseluruhan dan bekerja sama untuk mengelola krisis," ujar laporan tersebut.