Kamis 27 Apr 2023 15:11 WIB

Cina akan Kirim Utusan Perdamaian ke Ukraina

Cina menolak untuk mengkritik invasi Moskow ke Kiev.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kombinasi file foto ini menunjukkan Presiden China Xi Jinping, diambil di Bangkok, Thailand, pada 19 November 2022, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diambil di luar Kyiv, Ukraina, pada 7 April 2023. Pemimpin China Xi berbicara Rabu, 26 April, 2023, dengan Presiden Ukraina Zelenskyy melalui telepon dan menyerukan negosiasi dalam perang Rusia melawan negaranya, memperingatkan tidak ada pemenang dalam perang nuklir, kata media pemerintah, dalam percakapan yang telah lama dinantikan setelah Beijing mengatakan ingin bertindak sebagai perdamaian penengah.
Foto: AP Photo, File
Kombinasi file foto ini menunjukkan Presiden China Xi Jinping, diambil di Bangkok, Thailand, pada 19 November 2022, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diambil di luar Kyiv, Ukraina, pada 7 April 2023. Pemimpin China Xi berbicara Rabu, 26 April, 2023, dengan Presiden Ukraina Zelenskyy melalui telepon dan menyerukan negosiasi dalam perang Rusia melawan negaranya, memperingatkan tidak ada pemenang dalam perang nuklir, kata media pemerintah, dalam percakapan yang telah lama dinantikan setelah Beijing mengatakan ingin bertindak sebagai perdamaian penengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina akan mengirim utusan perdamaian ke Ukraina. Hal ini disampaikan Presiden Cina Xi Jinping kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui panggilan telepon pada Rabu (26/4/2023). 

"Cina akan mengirim perwakilan khusus pemerintah untuk urusan Eurasia ke Ukraina dan negara lain untuk melakukan komunikasi mendalam dengan semua pihak mengenai penyelesaian politik krisis Ukraina," kata pernyataan Pemerintah Cina.

Baca Juga

Cina telah mencoba tampil netral dalam perang di Ukraina. Cina menolak untuk mengkritik invasi Moskow ke Kiev.

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2020, Xi dan Putin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemerintah mereka memiliki persahabatan tanpa batas. Pada Februari 2023 Xi mengeluarkan proposal perdamaian, serta menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan.

“Negosiasi adalah satu-satunya jalan keluar yang layak,” kata laporan televisi Pemerintah Cina.

“Tidak ada pemenang dalam perang nuklir. Semua pihak yang berkepentingan harus tetap tenang dan menahan diri dalam menangani masalah nuklir dan benar-benar melihat masa depan dan nasib diri mereka sendiri dan umat manusia secara keseluruhan dan bekerja sama untuk mengelola krisis," ujar laporan tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement