REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kondisi yang dialami Palestina saat ini tidak bisa dipisahkan dari kondisi kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Timur Tengah dinilai memberikan peranan dan pengaruh penting terhadap hubungan dengan negara-negara lain di dunia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan beberapa pekan belakangan banyak menemui dan berbicara dengan pimpinan negara-negara Timur Tengah. Dari pertemuan tersebut, Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah dan dunia.
“Kita berharap perdamaian dan stabilitas kawasan bisa tercapai di Timur Tengah,” katanya saat memberikan sambutan sekaligus membuka Konferensi Asia Timur untuk Pembangunan Palestina di Kementerian Luar Negeri, Sabtu (1/3).
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY pun menyampaikan lima harapannya terhadap perdamaian di kawasan Timur Tengah. Pertama, kita ingin melihat kawasan Timur Tengah bisa berdamai dengan dirinya sendiri dan juga bisa berdamai dengan dunia yaitu Timur Tengah yang politiknya stabil dan bisa bekerja sama dengan negara lain.
Kedua, kita ingin melihat Timur Tengah dengan nuansa demokratis bisa memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk berpartisipasi dan membangun negaranya bersama-sama.
“Saya percaya, kita bisa belajar dari pengalaman negara lain dalam membangun demokrasi. Di kawasan ASEAN, kita memiliki Bali Democracy Forum yang pada intinya berbagi tentang praktik demokrasi. Saya senang beberapa negara di Timur Tengah ikut berpartisipasi termasuk 60 warga Palestina ikut serta dalam forum tersebut tahun lalu,” katanya.
Ketiga, kita ingin melihat Timur Tengah bebas dari senjata nuklir ataupun senjata-senjata lain yang sifatnya menghancurkan. Saat ini tidak ada zona bebas nuklir di Timur Tengah. Ia beranggapan zona tersebut sebaiknya dibentuk dan diadakan.
Keempat, kita ingin melihat Timur Tengah sejahtera. Dengan begitu, diharapkan kesejahteraannya bisa menyumbang pada kesejahteraan dunia dan menyembuhkan krisis global yang sedang melanda.
Terakhir, kita ingin melihat Timur Tengah bersatu dan saling menjaga satu sama lain di kawasan. “Berdasarkan pengalaman di kawasan ASEAN, hal tersebut bukan hal yang mudah dilakukan. Tetapi, ASEAN telah membuktikan berabad-abad, kita bisa membangun kawasan yang stabil dengan berdasarkan kepercayaan bersama,” katanya.