REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Secara mengejutkan, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Panama. Ia juga membekukan hubungan ekonomi dengan negara yang terletak di tenggara Amerika Tengah ini.
‘’Saya sudah memutuskan untuk menghentikan hubungan diplomatik dan politik dengan pemerintah Panama, juga membekukan semua kerja sama perdagangan dan ekonomi sejak saat ini,’’ kata Maduro di hadapan para kepala negara Amerika Latin, seperti Presiden Kuba, Uruguay, Bolivia dan lainnya saat peringatan meninggalnya Hugo Chavez, Rabu (5/3) waktu setempat.
Keputusan ini muncul setelah usulan pertemuan negara Amerika Tengah, Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) untuk membahas krisis Venezuela. Maduro menuduh pemerintah Panama membuat persekongkolan dengan negara-negara OAS lain untuk menjatuhkan pemerintahnya. Ia juga menuduh hal tersebut sebagai konspirasi terbuka terhadap dirinya .
Presiden Panama Ricardo Martinelli mengaku terkejut dengan keputusan tiba-tiba Maduro. Ia juga mengaku tidak bisa menerimanya. Menurutnya, pernyataan itu bisa jadi tabir asap yang dimaksudkan untuk menyembunyikan kenyataan. ‘’Panama hanya berharap bahwa bangsa saudara ini menemukan perdamaian dan memperkuat demokrasinya,’’ tulis Martinelli dalam akun twitternya.
Dikutip dari CNN, sebuah pernyataan resmi pemerintah Panama dikeluarkan Rabu malam yang membantah tuduhan Maduro. Mereka berdalih bahwa tindakan Organisasi Negara-negara Amerika dimaksudkan membantu mempromosikan dialog, demokrasi dan hak asasi manusia di Venezuela.
‘’Kami menolak hal ini sebagai pernyataan yang tidak dapat diterima. Ini adalah penghinaan yang diucapkan oleh Presiden Nicolas Maduro terhadap negara Panama dan otoritas tertinggi. Bahasa yang digunakannya tidak sesuai untuk presiden dari negara saudara,’’ tulis pernyataan itu.
Maduro mengumumkan pemutusan hubungan ini bertepatan dengan hari peringatan meninggalnya Chavez. Ribuan pendukung pemerintah dan tentara melakukan parade besar melalui pusat kota Caracas. Di bagian kota lain, pengunjuk rasa antipemerintah pun mengerahkan barikade. Meski demikian mereka tidak melakukan aksi demi menghormati peringatan.