Ahad 09 Mar 2014 07:23 WIB

'Peristiwa Mendadak Mungkin Jadi Sebab Hilangnya Pesawat'

Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..
Foto: AP/Laurent Errera
Pesawat Boeing 777-200ER milik maskapai Malaysia Airlines..

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pesawat Malaysia Airlines MH370 tercatat terakhir melakukan kontak dengan menara konrtol selepas 120 nautical mil ketika berada di atas Kota Bharu, Malaysia.

Paul Hayes, ditektur keselamatan di Flightglobal Ascend yakni konsultan aviasi, mengatakan pesawat seharusnya saat itu sudah berada di tahap rutin.

''Kehilangan yang mendadak menyarankan kemungkinan terjadinya sesuatu yang mendadak. Hingga tidak ada kesempatan untuk melakukan seruan mayday,'' katanya.

Hayes mengatakan, apa yang terjadi dengan MH370 terlalu dini untuk dispekulasi.

Menghilangnya pesawat MH370 mengingatkan pada tabrakan Air France di laut Atlantik pada 1 Juni 2009. Saat itu 228 penumpang tewas. Pesawat hilang selama berjam-jam dan puingnya baru ditemukan dua hari kemudian.

John Goglia, mantan anggota National Transportation Safety Board atau badan di Amerika yang menyelidiki jatuhnya pesawat Air France, mengatakan tidak adanya panggilan mayday atau permintaan tolong mungkin terjadi karena pesawat mengalami explosive decompression. Pesawat rusak karena ledakan.

''Peristiwanya harus cepat karena tidak ada komunikasi sama sekali,'' kata Goglia.

Ia mengatakan, identitas palsu dua penumpang pesawat mungkin sekali mengindikasikan adanya pengeboman pesawat MH370.

Sejumlah pesawat dan kapal dari beberapa negara telah dikerahkan untuk menyisir area terakhir pesawat melakukan kontak. Yaitu, antara Malaysia dan bagian ujung selatan Vietnam.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan tim SAR akan bekerja selama mungkin diperlukan. Malaysia telah meluncurkan 15 pesawat, 6 kapal, dan 3 kapal pengawas pantai untuk mencari pesawat MH370.

Tim SAR Malaysia sudah mencapai area terakhir pesawat ditemukan melakukan kontak. Tetapi mereka tidak melihat tanda-tanda puing pesawat.

Vietnam mengatakan pesawat penyelamat mereka menemukan dua titik tumpahan minyak yang besar. Panjangnya sekitar 15 km. Tetapi belum bisa dipastikan apakah tumpahan itu berhubungan dengan pesawat yang hilang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement