Senin 10 Mar 2014 22:00 WIB

Taliban Afghanistan Ancam akan Serang Pilpres 5 April

Rep: Alicia Saqina/ Red: Bilal Ramadhan
Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.
Foto: AP/Ishtiaq Mehsud
Pejuang Taliban di kawasan tribal Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Pasukan Taliban Afghanistan, Senin (10/3) mengatakan, pemilihan presiden yang bakal diselenggarakan bulan depan, tengah dimanipulasi oleh Amerika Serikat (AS).

Taliban Afghanistan yang mengklaim AS telah memilih pemenang dalam pilpres itu, mengancam akan menggunakan kekuatan penuh mereka untuk menyerang pihak mana saja yang ternyata terlibat di dalamnya. Dikutip dari //Reuters//, Senin (10/3), Taliban mengatakan, saat ini prosesnya sedang dikelola AS.

 

Sebelumnya, dua pekerja yang terlibat dalam aktivitas kampanye telah tewas. Tak hanya itu, jelang pilpres Afghanistan yang jatuh di 5 April mendatang, seorang calon presiden pun diserang selama ia berkampanye.

Kejadian nahas itu pun hingga diungkapkan sebagai transisi demokratis pertama atas kekuasaan dalam sejarah negara itu.

 

''Orang-orang seharusnya menyadari bahwa pemilihan presiden ini, tak akan membawakan hasil yang sebenarnya. Sebab, pilpres yang sesungguhnya itu telah terjadi di kantor Pentagon dan CIA. Dan, kandidat (presiden) favorit mereka telah dipilih,'' ujar Taliban dalam pernyataan mereka.

 

''Semua pejuang diperintahkan untuk mengacaukan pemilu palsu ini dengan kekuatan penuh. Pejuang-pejuang juga diperintahkan untuk menyerang pekerja pemilu, aktivis, relawan, dan siapa saja mereka yang memberikan keamanan di mana-mana. Jika seseorang terlibat (dalam pilpres ini), maka mereka akan bertanggung jawab atas konsekuensi buruk kepada diri mereka sendiri,'' ungkap pernyataan Taliban itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement