Selasa 11 Mar 2014 16:22 WIB

Ukraina Rayu AS Batalkan Referendum Crimea

Russia's national flag (R) and Crimea's regional flag are seen on a building of Council of Ministers in Simferopol, March 5, 2014.
Foto: Reuters/Vasily Fedosenko
Russia's national flag (R) and Crimea's regional flag are seen on a building of Council of Ministers in Simferopol, March 5, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, CRIMEA --  Ketua komisi pemilihan umum Crimea, Myhkailo Malyshev, mengatakan Senin (10/3), ia akan melakukan persiapan untuk referendum penyatuan dengan Rusia. Ia mengatakan semua pemilih Krimea yang terdaftar memenuhi syarat untuk turut memberi suara dalam referendum tersebut.

Pasukan Rusia telah memperkuat cengkeraman mereka atas Crimea, sementara penguasa di daerah yang hendak memisahkan diri itu mendorong rencana mereka untuk bergabung dengan Moskow.

Seperti dilansir voanews.com, Selasa (11/3), Perdana Menteri, Arseniy Yatsenyuk memastikan Ukraina tidak akan menyerahkan satu sentimeter pun daerah itu. Tekad Yatsenyuk itu akan menjadi bahasan utama dalam pertemuan dengan Presiden AS, Barrack Obama, Rabu (12/3) besok.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pembicaraan telepon, Ahad kemarin, bahwa referendum yang direncanakan itu adalah ilegal dan melanggar undang-undang dasar Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement