Sabtu 15 Mar 2014 20:11 WIB

Pengusaha Vietnam Ingin Buka Perkebunan Buah Naga di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebuah perusahaan Vietnam menyatakan ingin membuka perkebunan buah naga seluas  10 ribu hektare di wilayah Utara Australia. Bila rencana ini terwujud, perkebunan buah naga tersebut akan menjadi yang terbesar di Benua Kangguru.

Niat tersebut dikemukakan oleh CT Group, yang bergerak di berbagai sektor termasuk ritel dan pendidikan. Perusahaan ini telah bertemu dengan pihak Pemerintah Wilayah Utara dalam rangka mengutarakan garis besar rencana ekspansi perkebunan buah naga ke Australia.

CT Group saat ini sudah merupakan pemain besar dalam produksi buah naga. Melalui serangkaian perkebunan kecil di Vietnam, tahun lalu perusahaan ini memproduksi sekitar 460 ribu ton buah naga.

Willem Westra Van Holthe, Menteri Industri Primer Wilayah Utara Australia, menyatakan bahwa CT Group ingin menjadi pengekspor terbesar buah naga di dunia.

"Di Vietnam, CT Group memiliki banyak perkebunan skala kecil, hingga urusan logistik agak susah," ucapnya kepada wartawan ABC Matt Brann di Vietnam belum lama ini.

"Jadi, mereka mencari perkebunan skala besar. Salah satu yang mereka pertimbangkan secara serius adalah Wilayah Utara, dan mereka ingin membangun sekitar 10 ribu hektare perkebunan buah naga di Wilayah Utara," jelasnya.

Menurut Westra Van Holthe, masih banyak detil yang harus diurus terkait rencana ini, namun lembaganya akan membantu dan memberi nasihat tentang lahan apa yang tersedia bagi CT Group.

"Saya rasa ini gagasan yang bagus sekali," ucapnya, "Kita punya banyak lahan kosong, tanah subur, air. Ini akan memberi lapangan kerja bagi penduduk Wilayah Utara. Saya tak ragukan itu."

Ia menambahkan, "Mereka perlu membeli alat irigasi, membangun perkebunan, dan mereka juga menyinggung fasilitas pemrosesan. Jadi pasti ada proses pembangunan, dan akan ada manfaat signifikan yang datang dari satu pembangunan itu semata."

Matt Brann dari ABC tengah melakukan perjalanan di Vietnam atas dukungan Pemerintah Wilayah Utara Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement