Rabu 09 Aug 2023 06:14 WIB

Seorang Petani Palestina Budi Dayakan Buah Naga di Gaza

Membudidayakan buah naga di Gaza bukan hal yang mudah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Membudidayakan buah naga di Gaza tidaklah mudah
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Membudidayakan buah naga di Gaza tidaklah mudah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang petani Palestina, Aed Abu Ramadan memeriksa tanaman buah naganya setiap hari karena waktu panen sudah tiba. Aed telah membudidayakan tanaman buah naga yang tumbuh subur, terlepas dari kesulitan yang dihadapi para petani di Gaza.

Upaya Aed untuk membudidayakan buah naga tidak mudah. Pembibitan yang dilakukan oleh Aed dibombardir pasukan Israel. Selain itu, Israel telah menolak untuk menjual bibit buah naga kepada Aed. Di sisi lain, pengepungan di Gaza membuat dia tidak bisa mengekspor buah naga ke pasar regional.

Baca Juga

“Keberhasilan budidaya buah naga mewakili kemenangan atas semua hal, dan menegaskan kemampuan petani Palestina untuk menentang rintangan terlepas dari semua rintangan yang ditempatkan pendudukan Israel di hadapan kita dan mencegah kita untuk berkembang dan berhubungan dengan petani lain di seluruh dunia," kata Aed, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (8/8/2023).

Aed mengatakan, pohon buah naga membutuhkan waktu tiga tahun untuk berbuah. Aed menjelaskan, buah naga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah naga mengandung antioksidan yang dapat membantu penderita kanker, dan memiliki kandungan Vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan kekebalan tubuh.  

Aed melindungi tanaman buah naganya dengan jaring untuk menghilangkan risiko serangga yang merusak tanaman. Namun penyerbukan tanaman buah naga harus dilakukan secara manual.

"Proses penyerbukan harus kita lakukan secara manual, yaitu dengan mengambil polen dari organ jantan bunga dan meletakkannya di kepala puti. Ini harus dilakukan pada malam hari sampai subuh,” ujar Aed.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement