REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong Il dan Kim Il Sung ternyata suka menulis buku anak-anak, menurut seorang akademi Australia, Christopher Richardson. Dia adalah seorang peneliti sastra anak-anak Korea Utara untuk mendapatkan gelar PHD-nya di Universitas Sydney.
"Kim Jong Il adalah penulis dari buku anak berjudul 'Boys Wipe Out Bandits,' sedangkan Kim Il Sung adalah penulis dongeng 'The Butterfly and The Cock,' yang merupakan cerita anti-Amerika," tulis Richardson di dalam artikel yang diterbitkan the International Review of Korean Studies, dilansir dari the Guardian, Jumat (14/3).
Kim Jong Il meninggal pada 2011. 'Boys Wipe Out Bandits' pertama kali diterbitkan pada 1989 dan diadaptasi dari cerita 'the Dear Leader' yang mengisahkan seorang anak yang bermimpi menjadi seorang pemimpin. Cerita ini berlatar belakang sebuah desa di Korea Utara yang dikeliling oleh musuh-musuh yang digambarkan dengan makhluk-makhluk raksasa yang memancarkan gas berbahaya ketika ditusuk. Sedangkan penduduk desanya digambarkan berpakaian indah dan lembut.
"Buku ini memberikan pesan, tidak peduli seberapa tangguh musuhmu, kita bisa mengalahkannya dengan kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan yang kita miliki. Mari kita membangun desa kita supaya menjadi surga dunia," tulis Richardson.
'The Butterfly and The Cock' adalah dongeng tentang ayam jantan yang dimaksudkan melambangkan Amerika yang beraninya hanya menggertak hewan lain yang digambarkan kupu-kupu (Korea Utara). Buku ini juga sudah dibuatkan versi animasinya dimana menampilkan musik dan nyanyian khas Korea Utara.
Richardson lebih lanjut merasa terkejut menemukan fakta ini. Ternyata, mantan pemimpin Negara Tirai Besi itu sangat konsen pada sastra anak untuk menanamkan nasionalisme di negara itu.
"Aku sangat terkejut menemukan buku-buku yang ditulis Kim Jong Il dan Kim Il Jung jauh lebih mudah dibaca, menghibur, penuh warna, penuh aksi, dan umumnya juga tidak berbeda dengan buku dan kartun anak-anak di negara lain," ujar Richardson.